Salam NewGen, kali ini saya akan share
tentang Sistem Informasi Akuntansi mungkin hanya sedikit yang akan saya share
masih banyak lagi yang lainnya tentang SIA silahkan cari-cari lagi ya ke si
Mbah atau ke buku-buku tentang SIA... hehe
Ok langsung saja
materi-materinya sebagai berikut :
Siklus Pengeluaran
Ada 3
aktivitas dasar dalam siklus pengeluaran :
1. Pemesanan barang, pasokan dan jasa
2. Penerimaan dan penyimpanan barang, pasokan dan jasa
3. Pembayaran barang, pasokan dan jasa
Fungsi
ketiga dari SIA adalah
menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan.
Kegunaan
dalam siklus pengeluaran berarti bahwa SIA harus menyediakan informasi
operasional yang dibutuhkan untuk fungsi berikut :
·
Menentukan
kapan dan berapa banyak persediaan tambahan untuk dipesan.
Siklus Produksi
Siklus
Produksi adalah aktivitas
bisnis yang berulang dan operasi pemrosesan data terkait dengan pabrikasi suatu
produk.
Ada 4
aktivitas dasar dalam siklus produksi :
1. Perancangan Produk
Langkah pertama dalam siklus produksi adalah
perancangan produk. Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk merancang suatu
produk yang sesuai kebutuhan konsumen tentang kualitas, daya tahan, dan
fungsionalitas dengan tetap meminimalkan biaya produksi.
2. Perencanaan dan penjadualan
Tujuan langkah ini adalah perencanaan produksi yang
cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan
jangka pendek tanpa terjadi kelebihan persediaan produk jadi.
3. Operasi Produksi
Berbagai perusahaan menerapkan aktivitas ini dengan
cara yang sangat berbeda satu dan lainnya.
Apakah computer-integrated manufacturing (CIM)?
Penggunaan teknologi
informasi dalam proses produksi.
4. Akuntansi Biaya
Activity-Based Costing
(ABC): ABC menelusuri biaya pada aktivitasnya dan hanya
mengalokasikan biaya tersebut pada produk atau departemen.
Apa relationships antara bahan dalam proses dan
entitas 3 aktivitas?
–
Semuanya
one-to-many
Apa artinya?
–
Setiap
proses produksi mungkin melibatkan sejumlah bahan baku, operasi tenaga kerja,
dan operasi mesin.
–
Setiap
aktivitas tersebut terhubung dengan proses produksi tertentu.
Metode Pengendalian Persediaan
Material Requirement Planning (MRP) adalah
suatu metode untuk menentukan apa, kapan dan berapa jumlah komponen dan
material yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dari suatu perencanaan
produksi. Perencanaan material secara detail dilakukan dengan Material
Requirement Planning, yaitu pengabungan aktivitas yang mempengaruhi koordinasi
dari suatu usaha didalam perusahaan.
Untuk menjalankan sistem MRP, ada
tiga elemen utama yang harus dimasukkan, yaitu:
- Jadual
induk produksi (Master Production Schedule/MPS)
- Jumlah
kebutuhan Material (Bill of Material/BOM)
- Status
persediaan (Inventory Status)
Dalam jumlah induk produksi
diuraikan bahan jadi yang akan diproduksi, yaitu meliputi waktu dan jumlah yang
diproduksi. Jumlah kebutuhan material berisi jumlah kebutuhan material-material
pembentuk bahan jadi, baik bahan mentah maupun bahan yang dibeli jadi. Status
persediaan berisi informasi tentang persediaan material, order pembelian dan
order pekerjaan.
Dari data imput kedalam sistem MRP
akan didapat beberapa informasi sebagai berikut:
- Kebutuhan
komponen/material pada periode-periode dalam jangka waktu tertentu (Gross
Requirement).
- Komponen/material
yang harus disediakan pada awal produksi (overdue)
- Status
persediaan komponen/material pada akhir suatu periode (Project On Hand)
- Jumlah
komponen/material yang harus disediakan pada awal suatu periode (planned
order)
Pada metode MRP terdapat beberapa
hal yang mendasar, yaitu:
- Permintaan
material bersifat tergantung (dependent)
- Filosofi
pemesanan sesuai permintaan
- Ramalan/perkiraan
berdasarkan Master Production Schedule
- Konsep
pengawasan meliputi semua item
- Lot
sizing bersifat beragam
- memenuhi
kebutuhan produksi
- Tipe
persediaan adalah bahan mentah atau setengah jadi
Sebagai alat perencana dan
pengontrol yang merupakan metode efektif dalam manajemen persediaan, MRP
memberikan beberapa keuntungan, yaitu:
- Investasi
persediaan dapat ditekan serendah mungkin
- perencanaan
dapat dilakukan secara detail dapat berubah sesuai keadaan
- Penyediaan
data untuk masa mendatang dengan basis tiap item
- Pengontrolan
persediaan dapat dilakukan setiap saat
- Jumlah
pemesanan berdasarkan kebutuhan
- fokus
pada waktu kebutuhan material
Buku Besar dan Sistem Penggajian
Aktivitas
dasar yang dilakukan pada buku besar dan sistem pelaporan
1) Update buku besar
Updating terdiri atas posting jurnal yang berasal dari
2 sumber:
·
Subsystem
akuntansi
·
Treasurer
2) Posting jurnal penyesuaian
Ada 5 kelompok dasar atas jurnal penyesuaian
1. Accruals (utang gaji)
2. Deferrals (sewa, bunga, asuransi)
3. Estimates (depresiasi)
4. Revaluation (perubahan dalam metode persediaan)
5. Corrections
3) Menyiapkan laporan keuangan
- Laporan laba-rugi disiapkan terlebih dahulu.
- Neraca disiapkan berikutnya.
- Laporan aliran kas disiapkan terakhir.
4) Membuat laporan menajerial
Ada 2 kelompok laporan manajerial
·
Laporan
pengendalian buku besar
·
Anggaran
Aktivitas dasar pada siklus penggajian
1) Update file master payroll
2) Update tingkat pajak dan pengurangan lainnya
3) Validasi waktu dan data absensi
4) Menyiapkan penggajian
5) Membagikan gaji
6) Menghitung tunjangan karyawan yang telah dibayarkan
dan pajaknya
7) Menghitung pajak penggajian dan pengurangan lainnya
Audit Sistem Informasi berbasis Komputer
Menurut
American Accounting Association, definisi Auditing adalah proses yang
sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti transaksi terkait dengan
kejadian ekonomi perusahaan untuk memperoleh derajat hubungan antara data yang
diperoleh dan kriteria yang telah disusun sebelumnya, serta mengkomunikasikan
hasilnya dengan pihak yang berkepentingan.
Tiga jenis
audit yang umumnya dilakukan :
a) Audit keuangan
Audit keuangan menguji reliabilitas dan integritas
catatan akuntansi (baik informasi keuangan maupun operasional).
b) Audit sistem informasi
Audit sistem informasi menilai pengendalian umum dan
aplikasi pada suatu SIA untuk mengukur kepatuhan dengan prosedur kebijakan
pengendalian internal serta efektivitasnya dalam menjaga aset.
c) Audit manajerial atau operasional
Audit operasional/manajerial memusatkan perhatian pada
penggunaan sumber daya yang ekonomis dan efisien serta pencapaian tujuan dan
sasaran perusahaan.
Langkah-langkah Audit ada 4 langkah
diantaranya sebagai berikut
:
1) Perencanaan Audit
·
Menentukan
cakupan dan tujuan
·
Organisasi
tim audit
·
Mempelajari
operasi usaha
·
Mempelajari
hasil audit sebelumnya
·
Identifikasi
faktor resiko
·
Menyiapkan
program audit
2) Pengumpulan bukti audit
· Observasi aktivitas operasional
· Mempelajari dokumen
· Diskusi dengan karyawan dan kuesioner
· Pengujian fisik atas aset
· Konfirmasi dengan pihak ketiga
· Mengukur ulang kinerja prosedur
· Memeriksa dokumen sumber
· Pengujian analitis dan sampling
3) Evaluasi bukti audit
·
Mengukur
Kualitas pengendalian Intern
·
Mengukur
reliabilitas informasi
·
Mengukur
kinerja operasi
·
Mempertimbangkan
kebutuhan bukti -
·
tambahan
·
Mempertimbangkan
faktor resiko
·
Mempertimbangkan
faktor materialitas
·
Dokumentasi
temuan audit
4) Komunikasi hasil audit
· Formulasi kesimpulan audit
· Membuat rekomendasi bagi manajemen
· Mempresentasikan hasil audit kepada manajemen
Sejumlah
program komputer, disebut computer audit software (CAS) atau generalized audit software (GAS), telah
dibuat khusu untuk auditor.
CAS adalah
program komputer yang menurut spesifikasi auditor mampu membuat program untuk
melakukan fungsi audit
Semoga Bermanfaat, salam NewGen...
Referensi
: Romney, Marshall B., 2006,
Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 9, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta
No comments:
Post a Comment